Monday, August 4, 2008

Kopi Sumatera Pilihan Starbucks


Bagi mereka yang asyik bersantai sambil meminum kopi di Starbucks yang berada di Margo City, Depok, mungkin belum menyadari bahwa minuman kopi yang mereka nikmati itu, biji kopinya sebenarnya merupakan Kopi Sumatera.

Starbucks, jaringan kedai kopi terkenal berawal pada tahun 1971 di Seattle, Amerika Serikat. Pada waktu itu belum merupakan kedai kopi, melainkan masih berupa toko kecil, yang khusus menjual biji kopi dan peralatan untuk membuat minuman kopi. Pendirinya adalah dua orang guru dan seorang penulis: Jerry Baldwin (guru bahasa), Zef Siegel (guru sejarah), dan Gordon Bowker (penulis). Pada 1982, Howard Schultz, yang beberapa tahun sebelumnya ikut dalam kegiatan Starbucks ini, mengusulkan agar Starbucks di samping menjual biji kopi dan peralatan untuk membuat minuman kopi, juga menjual minuman kopi. Usul Schulz ini ditolak oleh para pendiri Starbucks. Mereka berpendapat bahwa urusan membuat minuman kopi merupakan urusan rumah tangga.


Harold Schultz tidak putus asah. Pada 1985, Schultz membuka kedai kopi yang dia namai Il Giornalle, miliknya sendiri. Kedai kopi ini ternyata sukses. Pada 1987, Schultz berhasil membeli Starbucks dari pemiliknya, dan mengganti nama Il Giornalle menjadi Starbucks. Sejak itu
lah Starbucks menanjak popularitasnya, dan membuka cabang-cabangnya di lebih daripada 30 negara, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, Starbucks terdapat di kota-kota besar, termasuk Depok. Howard Schultz, yang kini termasuk salah seorang terkaya di Amerika Serikat (menurut Forbes), dalam suatu wawancaranya dengan wartawan televisi Amerika Serikat menyatakan, bahwa salah satu kunci suksesnya dalam meramu kopi di Starbucks, karena dia berhasil menemukan kopi yang tepat, yang dia sebut sebagai Kopi Sumatera, Indonesia.

No comments: